Pages

Senin, 02 Maret 2015

Sejarah Mani Gajah

Ada seekor gajah yang mengagumkan gagah, meskipun dia sangatlah ditakuti serta di ikuti banyak gajah-gajah lain, namun dia sukai menyendiri. Suku anak dalam (Kubu) menyebutnya dengan nama GAJAH TUNGGAL. Inilah Rajanya Gajah, seperti The Mammouth dari Himalaya. Bila ia jalan di dalam rimba, bahkan juga sang Raja Rimba (Harimau) bakal selekasnya menyingkir pergi jauh-jauh, tidak ingin berpapasan dgn Gajah Tunggal itu.

http://www.manigajah.com/


Serta saat masanya Purnama bercahaya jelas, jadi birahi sang gajah juga naik. Awalilah ia tampakkan kegarangannya, mengibas ke sana-sini apa pun yg menghambat jalannya. Beberapa kumpulan gajah selekasnya membuat lingkaran, dengan gajah-gajah betina dalam lingkaran itu. Serta masuklah Gajah Tunggal ke lingkaran itu sembari mulai pilih, mana gajah betina yg ia gemari.

Terjadi acara sakral si Gajah melakukan perkimpoiannya. Ada yg pernah mengintip dari terlalu jauh serta menyebutkan keheranannya, gajah betina mengambil posisi terlentang, tuturnya. Mereka bersetubuh seperti manusia. Serta waktu inilah yang dinanti-nantikan oleh suku anak dalam. Selesai sang Gajah bersetubuh, umumnya dia bakal mengecek sisa-sisa sperma nya yang jatuh ketanah, serta selekasnya menguburnya dengan sangatlah cermat. Sesudah sang Gajah meyakini serta lantas pergi berbarengan rombongannya, cepatlah beberapa orang yang mengintip tadi lari serta berikan sinyal pada tempat di mana sang mengubur mani nya gajah itu.

Sesegera itu pulalah beberapa orang itu, secepat-cepatnya lari serta pergi pulang ke kampungnya. mereka berkata, sang Gajah sukai mengontrol kembali mendadak ke tempat itu, bila ia lihat ada orang, jadi orang itu dikejar tanpa ada henti hingga mati orang itu.

Mereka yang sukses menggali kembali kuburan mani gajah itu umumnya bakal memperoleh Mani Gajah yg Telah Mengkristal lembut, serta makin lama, makin mengeras jadi batu.